Meskipun memiliki reputasi merek yang kuat dan mapan di Indonesia, Matahari menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lanskap “new normal” dan perilaku pelanggan yang berubah akibat pandemi COVID-19. Hal yang sangat penting adalah segera menerapkan solusi eCommerce untuk mengurangi potensi kerugian pendapatan.

Sebelum melakukan transformasi, Matahari mengalami kesulitan dalam menangani pengalaman pelanggan yang terfragmentasi di interaksi online-to-offline (O2O) mereka. Tidak ada pesan merek yang terpadu dan tidak ada strategi layanan pelanggan yang memberikan kesinambungan dalam perjalanan belanja di toko online, sementara proses di toko fisik masih menggunakan alur kerja manual. Hal ini menyebabkan perjalanan pelanggan yang tidak terhubung baik di kanal fisik maupun online.

Teknologi warisan Matahari menimbulkan batasan yang menghambat kinerja teknis. Arsitektur marketplace yang usang tidak sejalan dengan website merek tunggal Matahari. Masalah seperti waktu muat halaman yang lambat, proses checkout yang rumit, dan pencarian produk yang buruk sering kali terjadi. Selain itu, biaya pemeliharaan dan pembaruan juga cukup tinggi dan kurang fleksibilitas serta personalisasi yang ditawarkan oleh sistem teknologi modern.

Meskipun memiliki kehadiran offline yang kuat, Matahari tidak memaksimalkan potensi pendapatan online-nya. Hanya 20% stok yang terjual melalui toko eCommerce dibandingkan dengan 80% penjualan offline. Perbedaan ini membutuhkan solusi untuk memaksimalkan pendapatan online.

Matahari mengadopsi strategi ritel omnichannel yang memungkinkan pelanggan untuk membeli produk secara online dan mengambilnya di toko. Berbagai opsi pengiriman dan pembayaran, baik online maupun offline, diperkenalkan untuk menyesuaikan pengalaman konsumen dengan preferensi individu dan meningkatkan kepuasan pengguna.

Komponen utama dari strategi ini termasuk migrasi ke platform Magento 2, yang memungkinkan pengalaman omnichannel dengan sinkronisasi produk dan penawaran di enam saluran: manajemen gudang multi-lokasi, pemesanan janji online, layanan click-and-collect, serta pengembangan aplikasi mobile.

SmartOSC menerapkan pendekatan Minimum Viable Product (MVP) untuk mempercepat waktu peluncuran dan meminimalkan dampak pada pendapatan. Hal ini melibatkan pembuatan paket solusi esensial untuk peluncuran awal, kemudian menganalisis hasil secara terus-menerus, mengembangkan peningkatan berdasarkan wawasan, dan meluncurkan kembali guna meningkatkan penawaran layanan. Proses yang gesit ini memastikan respons cepat terhadap dinamika pasar, dengan mengutamakan kecepatan dan kualitas sepanjang proyek.

Untuk menggantikan situs eCommerce lama yang berbasis pada struktur marketplace yang tidak sesuai, SmartOSC memigrasikan Matahari ke platform Magento Commerce enterprise dari Adobe. Hal ini memungkinkan Matahari mengalihkan fokus dari struktur marketplace ke pembangunan dan promosi merek mereka.

Peningkatan ini menghasilkan waktu muat halaman yang lebih cepat, proses checkout yang lebih efisien, serta peningkatan kinerja situs yang signifikan. Pemeliharaan dan peningkatan berkala termasuk dalam paket terintegrasi, sehingga lebih hemat biaya.

SmartOSC memfasilitasi peluncuran multi-merek untuk memanfaatkan pendapatan online yang sebelumnya terlewatkan. Sistem dinamis diperkenalkan, memungkinkan Matahari menjual dan mempromosikan produk dari berbagai merek dengan cara yang fleksibel dan mudah disesuaikan.